Yogyakarta Indonesia

soulhealerindonesia@gmail.com

Kesehatan Mental5 Tanda Kamu Membutuhkan Self-Healing

soulhealerindonesia

5 Tanda Kamu Membutuhkan Self-Healing

source: pixabay/Darkmoon_Art

Hello, healers!

 

Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tekanan seperti saat ini, penting bagi kita untuk merawat dan memperkuat kesehatan mental kita loh. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan ini adalah dengan menerapkan konsep self-healing atau penyembuhan diri. Healers pasti sudah tidak asing dengan istilah tersebut ‘kan?

 

Menurut Tchiki Davis, MA, PhD. dari Berkeley Well Being Institute, self-healing merupakan metode yang mencakup proses menyembuhkan kondisi kesehatan fisik. Self-healing melibatkan upaya individu untuk merawat, memperkuat, dan memulihkan kesehatan mental kita sendiri. 

Nah, apakah healers menjadi salah satu yang termasuk butuh self-healing? Berikut terdapat beberapa tanda bahwa kamu membutuhkan self-healing loh.

 

    •  Menjadi Lebih Sensitif

Tanda pertama yang sering terjadi ketika seseorang membutuhkan self-healing adalah adanya perubahan sikap yang menjadi lebih sensitif dari sebelumnya. Misalnya, kamu menjadi mudah menangis karena hal-hal kecil, mudah tersinggung dengan sebuah perkataan, hingga mudah marah karena hal-hal sepele. Nah, ketika kondisi ini terjadi pada diri kamu, ada baiknya kamu mulai mempertimbangkan untuk melakukan self-healing ya!

    • Sering Berpikir Negatif

Selain lebih sensitif terhadap hal-hal kecil, orang dengan luka batin yang membutuhkan self-healing juga sering dihinggapi pikiran-pikiran negatif. Kamu bisa saja mulai mengembangkan skenario buruk atas sesuatu yang dapat terjadi pada diri kamu, mudah merasa pesimis ketika melakukan sesuatu, hingga putus asa dengan kehidupan. Jika hal ini terjadi pada kamu, self-healing berarti sangat diperlukan untuk membantu menghilangkan pikiran-pikiran negatif tersebut loh.

    • Membalas Perlakuan Buruk dari Orang Lain

Ketika luka batin seseorang dipendam begitu saja, apalagi dalam waktu yang sangat lama, maka orang tersebut akan memiliki kecenderungan untuk memperlakukan orang lain sebagaimana ia diperlakukan. Dengan kata lain, balas dendam. Jadi, sebisa mungkin kamu tidak memendam perasaan dalam dendam ya!

    • Sulit memaafkan dan mempercayai orang lain

Salah satu arti dari penyembuhan diri adalah berusaha menerima dan memaafkan masa lalu. Orang yang memiliki luka emosional sering kali sulit untuk memaafkan dan mempercayai orang lain (trust issues). Jika dibiarkan, kondisi ini dapat mengganggu kehidupan sosial seseorang. Kamu akan sulit bergaul, kurang berempati, dan hanya ingin mementingkan diri sendiri. Jangan sampai seperti itu ya!

    • Cenderung tidak peduli dengan banyak hal

Luka batin yang dibiarkan dalam waktu lama dapat mengubah seseorang menjadi apatis atau tidak peduli dengan orang-orang di sekitarnya. Mereka tidak peduli dengan keadaan orang lain, bahkan jika itu adalah orang terdekat sekalipun. Jika kamu merasakan hal ini, itu adalah tanda penyembuhan diri, artinya harus dilakukan sesegera mungkin okay!

source: pixabay/GoldenViolinist

Nah setelah mengetahui tanda-tanda bahwa kamu buth self-healing, kamu juga harus mulai melakukan beberapa cara dalam melakukan self-healing loh. Akan ada banyak manfaat ketika kamu melakukan self-healing, termasuk menciptakan perasaan aman, nyaman, dan sejahtera. Pada fase ini, kamu bisa memulai dengan mengatur pikiran secara produktif dengan melakukan hal yang positif.

    • Mengekspresikan Perasaan Sendiri

Ketika healers mengekspresikan apa yang kamu rasakan, hal itu dapat dilakukan dengan berbagai media, seperti menulis, bernyanyi, menari, melukis, dan lainnya. Kegiatan itu ternyata dapat menyembuhkan diri sendiri karena secara tidak langsung, healers dapat mengekspresikan semua perasaan yang sedang dialami loh!

    • Lakukan Meditasi dan Latihan Napas

Meditasi dapat menjadi langkah untuk menenangkan pikiran dan emosi kamu. Mengutip dari psychologytoday.com, cobalah untuk menapakkan kaki kamu di tanah, tarik napas dalam-dalam, dan hembuskan. Selain itu, meditasi juga bisa melatih pengendalian napasmu agar lebih segar!

    • Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri

Ini juga dikenal dengan istilah Me Time. Mengutip dari pijarpsikologi.org, masalah yang tidak kunjung selesai umumnya berkaitan dengan kehadiran orang lain. Waktu yang kamu berikan untuk diri sendiri akan membuatmu lebih nyaman dan lebih rileks. Memberikan ruang pada diri sendiri dapat membuat kamu merasa menjadi pusat dari semua kehidupan dan orang lain hanyalah pelengkap kebahagiaan.

    • Belajar Memahami Emosi Diri

Istilah ini juga dikenal dengan self compassion, yang artinya cara yang tulus untuk menerima diri sendiri sebagai pribadi yang tidak sempurna. Ketika kamu menerima bahwa kesalahan adalah hal yang penting dalam perjalanan hidup, itu merupakan salah satu proses penyembuhan diri. Semangat!

If you need help, you can contact us at: @soulhealer.id or just click the button below

Referensi

Ibarra-Coronado, E. G., Pantaleón-Martínez, A. M., Velazquéz-Moctezuma, J., Prospéro-García, O., Méndez-Díaz, M., Pérez-Tapia, M., … & Morales-Montor, J. (2015). The bidirectional relationship between sleep and immunity against infections. Journal of immunology research, 2015.

Kabat‐Zinn, J. (2003). Mindfulness‐based interventions in context: past, present, and future. Clinical psychology: Science and practice, 10(2), 144-156.

Khoury, B., Lecomte, T., Fortin, G., Masse, M., Therien, P., Bouchard, V., … & Hofmann, S. G. (2013). Mindfulness-based therapy: a comprehensive meta-analysis. Clinical psychology review, 33(6), 763-771.

Mao, J. J., Xie, S. X., Keefe, J. R., Soeller, I., Li, Q. S., & Amsterdam, J. D. (2016). Long-term chamomile (Matricaria chamomilla L.) treatment for generalized anxiety disorder: A randomized clinical trial. Phytomedicine, 23(14), 1735-1742.

Vaezi, A. A., Parizi, S., Vahidi, A. R., & Tavangar, H. (2017). Study the effect of inhalation of peppermint oil on depression and anxiety in patients with myocardial infarction who are hospitalized in intensive care units of Sirjan. Journal of Medicinal Plants, 2(62), 55-62.

Winston, D. (2019). Adaptogens: herbs for strength, stamina, and stress relief. Simon and Schuster.

Zeng, X., Chiu, C. P., Wang, R., Oei, T. P., & Leung, F. Y. (2015). The effect of loving-kindness meditation on positive emotions: a meta-analytic review. Frontiers in psychology, 6, 1693.

Zhang, J., Ma, R. C., Kong, A. P., So, W. Y., Li, A. M., Lam, S. P., … & Wing, Y. K. (2011). Relationship of sleep quantity and quality with 24-hour urinary catecholamines and salivary awakening cortisol in healthy middle-aged adults. Sleep, 34(2), 225-233.

Zope, S. A., & Zope, R. A. (2013). Sudarshan kriya yoga: Breathing for health. International journal of yoga, 6(1), 4.

 

Fadhila Salma

Post a comment

Apa yang bisa kami bantu?