Catastrophizing
Hello, Healers!
How are you today?
Hope you have a great day, yaa!
Sebagai seorang individu yang punya segudang rencana, tentu saja hampir dari kita semua sudah pernah membayangkan worst case yang akan terjadi apabila rencana kita tidak terwujud. Hal tersebut merupakan suatu yang wajar karena kita seperti sudah berjaga-jaga menyiapkan payung sebelum hujan. Tetapi ternyata, memikirkan dan membayangkan worst case atau kejadian terburuk tidak selamanya baik dan menguntungkan loh, healers.
Contohnya gini, umumnya jika kita merasa kemungkinan terburuk yang bisa terjadi kalau tidak bisa mengerjakan semua soal ujian adalah remedial. Kemungkinan terburuk yang kita pikirkan adalah hal buruk yang mungkin terjadi setelah ini saja, tanpa melibatkan kejadian selanjutnya di masa depan. Tetapi ternyata ada juga beberapa orang yang tidak berpikiran se-simple itu. Ada orang yang berpikiran bahwa jika ia tidak bisa mengerjakan soal ujian maka ia tidak akan bisa lulus sehingga tidak bisa mendapatkan pekerjaan dan menghasilkan uang. Pikiran tersebut umumnya dikenal dengan sebutan catastrophizing. Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Catastrophizing
Catastrophizing adalah keadaan dimana individu mengalami distorsi kognitif atau berpikiran berlebihan terkait kemungkinan terburuk yang mungkin saja terjadi. Individu dengan catastrophizing ini biasanya hanya memiliki dan mengetahui informasi yang sangat terbatas dan tak jarang merasa putus asa. Saat dihadapkan dengan suatu keadaan yang tidak menyenangkan, individu dengan catastrophizing ini umumnya merasa sedang dalam krisis yang membahayakan.
Belum begitu jelas sih apa yang menyebabkan individu dapat mengalami catastrophizing ini. Hanya saja, catastrophizing bisa menjadi salah satu bentuk coping mechanism yang dipelajari individu dalam keluarganya ataupun dari pengalaman yang dialaminya. Catastrophizing sangat umum ditemukan pada individu dengan permasalahan depresi dan kecemasan.
Penanganan Catastrophizing
Catastrophizing dapat ditangani oleh beberapa cara, baik melalui terapi ataupun obat – obatan. Beberapa penanganan yang dapat dilakukan adalah:
-
- Mengonsumsi antidepresan
Individu dengan permasalahan catastrophizing, terlebih yang juga mengalami permasalahan depresi dapat mengonsumsi obat – obatan anti depresan sesuai dengan anjuran professional.
-
- Terapi
Catastrophizing dapat diatasi dengan pemberian terapi CBT atau cognitive-behavioral therapy yang dapat membantu individu memperbaiki pola pikiran dan perilakunya. Melalui CBT, individu dengan permasalahan catastrophizing akan mampu mengenali mana pikiran irrational dan pikiran rational.
-
- Mindfulnesss
Latihan mindfulness dapat membantu individu dengan catastrophizing mengontrol pikiran – pikiran yang dimilikinya, terutama yang berkaitan dengan pikiran negatif.
Jika cara tersebut tidak begitu berpengaruh, kamu bisa meminta pertolongan professional ke psikolog Soul Healer ya!
Don’t be shy to reaching out for help from others.
If you need help, you can contact us at: @soulhealer.id or just click the button below
Referensi:
Ferguson, S (February 1, 2019). Catastrophizing: What You Need to Know to Stop Worrying. Diakses melalui https://www.healthline.com/health/anxiety/catastrophizing
Nall, R (February 7, 2018). How to Stop Catastrophizing. Diakses melalui https://www.medicalnewstoday.com/articles/320844
Fadzila S.