Yogyakarta Indonesia

soulhealerindonesia@gmail.com

Kesehatan MentalFenomena Roleplay dan Dampaknya

soulhealerindonesia

Fenomena Roleplay dan Dampaknya

source: freepik.com/Tirachardz

Hello, healers!

 

Siapa yang di sini merupakan salah satu penggemar artis dari negara ginseng atau Korea? Yup, penggemar artis dari negara Korea sering disebut sebagai fans K-POP. Saat ini, tren budaya K-POP telah menyebar di seluruh penjuru negara Indonesia. Mungkin healers pun menjadi salah satu bagian dari penggemar artis K-POP?

 

Tren budaya K-POP tidak lain bisa tersebar akibat adanya globalisasi. Nah, munculnya budaya K-Pop ini memiliki pengaruh yang kuat bagi kehidupan sehari-hari loh, seperti selera musik, fashion, makanan, dan lain sebagainya. Beberapa contoh girlgroup dan boygroup Korea antara lain seperti BTS, Blackpink, EXO, Twice, Seventeen, yang sedang populer.

 

Sebagai seorang penggemar pasti memiliki keinginan untuk menyerupai idolanya atau bahkan lebih dekat dengan idolanya. Namun, hal tersebut tentu saja sulit untuk dilakukan di dunia nyata sehingga para penggemar beralih ke dunia maya untuk mencurahkannya. Nah, salah satunya adalah dengan melakukan roleplay. Apa sih itu roleplay?

Roleplay atau permainan peran adalah salah satu teknik dengan meniru suara atau gaya sesuai peran tokoh yang diperankannya. Pada umumnya, permainan ini muncul sebagai refleksi kegemaran para fans dalam konteks kali ini adalah penggemar K-Pop. Permainan ini bisa dilakukan melalui media seperti twitter, line, dan lain sebagainya.

 

source: freepik.com/Drazen Zigic

Penggemar akan membuat akun dengan identitas seorang artis dan akan bertingkah laku seakan akan dia adalah artis tersebut di media sosialnya. Selain itu, para roleplayer ini juga biasanya berinteraksi dengan sesama roleplayer lainnya untuk saling bertukar informasi maupun untuk memperdalam karakternya di roleplay itu loh.

 

Identitas dan profil yang mereka tampilkan, serta hal yang di-posting serupa dengan artis Korea yang diperankan (Fatmawati & Ali, 2017). Roleplayer tidak mengenal satu sama lain dalam kehidupan nyata. Waktu yang digunakan dalam roleplay juga fleksibel, dapat dimainkan kapan saja sesuai dengan kemauan pemain (Vernika & Nurhastuti, 2018).

Fans ingin menciptakan kedekatan antara dirinya dengan idola dengan melakukan roleplay. Beberapa fans melakukan roleplay dengan melibatkan dirinya, namun ada juga yang menggunakan figur lain dalam roleplay tersebut. Dengan menggunakan tokoh-tokoh tersebut, fans menciptakan romantisme yang diinginkan dirinya dengan idolanya. 

 

Namun, healers tahu tidak jika roleplay ini ternyata bisa berdampak bagi psikologis seseorang loh. Penasaran apa saja dampak yang ditimbulkan? 

Yuk simak beberapa dampak yang muncul akibat roleplay!

    • Munculnya Rasa Ketergantungan

Segala hal yang menyenangkan ternyata juga bisa memunculkan peningkatan pada hormon dopamine. Apa itu? Hormon dopamine adalah hormon yang muncul ketika seseorang mendapatkan validasi verbal, kenyamanan, dan kesenangan dengan memainkan peran tertentu. Namun, ternyata rasa kesenangan tersebut hanya terjadi sesaat. Ketika mental sudah menurun dan rasa tersebut hilang, seseorang akan terus melakukannya berulang kali agar bisa mendapatkan kesenangan dan menyebabkan ketergantungan.

    • Berbohong secara Kompulsif

Pada dasarnya, seseorang yang sedang bermain roleplay akan membuat skenario berdasarkan imajinasinya. Ketika terlalu sering bermain roleplay hal itu dapat menimbulkan dampak negatif loh, seperti berpura-pura menjalani kehidupan yang sebenarnya tidak nyata. Pada kenyataannya, hal tersebut bisa membuat orang untuk berbohong tentang kehidupan mereka.

    • Kepercayaan Diri Rendah

Rendahnya kepercayaan diri memiliki pengaruh dengan penggunaan media sosial yang tinggi. Seseorang cenderung membandingkan dirinya dengan orang lain yang ada di media sosial sehingga menimbulkan rasa tidak puas pada diri sendiri. Nah, ketika bermain roleplay kamu bisa memiliki penilaian dan kepercayaan diri yang rendah karena secara konstan kamu memainkan peran yang dilihat lebih baik dan menarik daripada diri sendiri yang akhirnya memunculkan rasa minder.

    • Perilaku Asosial

Dampak negatif lain dari roleplay adalah munculnya perilaku asosial. Ketika seseorang menghabiskan waktunya terlalu lama untuk bermain media sosial, hal tersebut dapat menghambat seseorang untuk berinteraksi dengan teman sebaya di dunia nyata. Mereka akan merasa terisolasi dari dunia luar karena kurangnya koneksi dengan orang lain di dunia hanya. Ngeri ya!

Segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Kekaguman dan menyukai karya ataupun seseorang, terkhusus idola, merupakan hal yang wajar dialami. Akan tetapi, kesenangan tersebut harus memiliki batas, tidak terlalu berlebihan, dan imbang dengan hal lainnya.

If you need help, you can contact us at: @soulhealer.id or just click the button below

Referensi

Hatmi Prawita Achsa. M. Arif Affandi – Representasi Diri dan Identitas Virtual Pelaku Roleplay dalam Dunia Maya (‘Permainan Peran’ Hallyu Star Idol K-Pop dengan Media Twitter). 2015

Afriyuli Safitri – Roleplayer di Twitter Mempengaruhi Kepribadian dan Interaksi. 2014

Adinda, A. J., Louis, A. W., & Candra, X. (2018). PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VI:Membongkar Rezim Fanatisme. Surabaya: Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.

Fachrosi, E., Fani, D. T., Lubis, R. F., Aritonang, N. B., Azizah, N., Saragih, D. R., & Malik, F. (2020). Dinamika Fanatisme Penggemar K-Pop pada Komunitas BTS-Army Medan. JURNAL DIVERSITA, 6(2), 194-201.

Prihatini, A. (June 22, 2023). Dampak Negatif Roleplay TikTok pada Psikologi Anak. Diakses melalui https://lifestyle.solopos.com/dampak-negatif-roleplay-tiktok-pada-psikologi-anak-1666302

 

 

Fadhila Salma

Post a comment

Apa yang bisa kami bantu?