soulhealerindonesia

Hi, Healers!

Perlu diketahui nih bahwa orang-orang yang kita jumpai setiap harinya–yang terlihat memiliki pekerjaan yang stabil, pernikahan yang bahagia, kehidupan sosial yang baik–belum tentu sepenuhnya baik secara kesehatan mental loh, healers. 

Sebelumnya, pernah gak healers mendengar istilah smiling depression?

Yes, memang unik ya. Depresi yang dibaluti dengan senyuman. Bagaimana tuh konsepnya?

Smiling Depression

Istilah smiling depression mengacu pada kondisi seseorang dengan depresi yang juga menunjukkan kesan bahagia di saat yang bersamaan. Jika kita melihat seseorang dengan smiling depression, besar kemungkinannya kita akan melihatnya sebagai individu yang normal. Smiling depression tidak termasuk dalam kondisi pada Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), namun seringkali dijumpai sebagai major depressive disorder with atypical feature.

Ciri-ciri Smiling Depression

Pastinya gejala depresi dapat didiagnosa secara valid oleh bantuan para profesional ya, healers. Namun ada baiknya jika kita pun aware dengan keadaan sekitar yang mungkin mengalami smiling depression. Nah, ciri-ciri umum individu dengan smiling depression adalah sebagai berikut:

• Kurang nafsu makan
• Perubahan pola tidur
• Rasa keputusasaan
• Kurangnya berminat dalam beraktivitas 
• Mudah merasa lelah

Mengapa Beberapa Orang Menyembunyikan Depresinya?

Takut Membebani Orang Lain

Dengan banyaknya beban dan perjuangan yang dialami seseorang dengan smiling depression, individu tersebut pun akan cenderung menyembunyikannya. Dengan demikian, individu akan merasa lebih aman dari penilaian orang lain. 

Perasaan Malu

Khawatir dianggap “lemah”, beberapa orang dengan depresi pun cenderung menutupi kondisinya.

Denial

Smiling depression bisa terjadi akibat adanya denial (penolakan) akan keadaan depresi yang dialami seseorang. Harapannya, orang lain tidak memperhatikan adanya gejala depresi tersebut.

Rasa Bersalah

Terkadang seseorang dengan smiling depression merasa bahwa depresi yang dialaminya disebabkan oleh kesalahannya sendiri. Maka dari itu, muncul rasa bersalah.

Perspektif akan Kebahagiaan yang Kurang Realistis

Pada zaman modern ini, seringkali teman-teman sebaya kita memaparkan kebahagiaannya melalui media sosial, bukan? Nah, pandangan “bahagia” ini pun dipersepsikan oleh individu dengan smiling depression sebagai kebahagiaan yang ideal. Maka dari itu, individu semakin merasakan bahwa perjuangan kesehatan mental menuju kebahagiaan ideal tersebut masih terlampau jauh dan sulit dicapai.

Bagaimana Caranya Membantu Mereka yang Memiliki Smiling Depression?

Ketika menghadapi seseorang dengan smiling depression, kita dapat mulai membantunya dengan memberikan isi pikiran kita terhadap masalah kesehatan mental. Berikan kenyamanan baginya untuk bercerita dengan menekankan pentingnya kesehatan mental bagi kebaikan bersama. Tawarkan dukungan emosional serta dukungan secara praktis. Jika healers merasa belum berhasil membawa perubahan signifikan, bisa dimulai dari hal kecil kok! Contohnya, bisa dengan mendengarkan curahan hati sebagai bentuk dukungan emosional dan memberikan referensi layanan kesehatan mental yang mudah diakses sebagai dukungan praktis. 

When to Seek Help?

Ketika healers merasa mengalami gejala yang serupa hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, ada baiknya untuk menghubungi bantuan profesional. 

If you need help, you can contact us at: @soulhealer.id or just click the button below

Referensi

Legg, T.J. ( 14 November, 2018). Smiling Depression: What You Need to Know. Diakses melalui https://www.healthline.com/health/smiling-depression

Gunnerson, T. (7 September, 2022). Smiling Depression: What You Need to Know. Diakses melalui https://www.webmd.com/depression/smiling-depression-overview

Morin, A. (29 November, 2022). What Is Smiling Depression? Diakses melalui https://www.verywellmind.com/what-is-smiling-depression-4775918

Valentine Angelita