Yogyakarta Indonesia

soulhealerindonesia@gmail.com

ParentingMengatasi Tantrum pada Anak

soulhealerindonesia

Mengatasi Tantrum pada Anak

Source: firstthingfirst.org
Source: firstthingfirst.org

Hello, Healers!

How are you, today? 

Semoga dalam keadaan baik, ya.

 

Healers disini ada ga sih yang punya adik atau keponakan yang sedang berada pada fase golden age? Fase golden age ini umumnya berada pada usia 0 – 3 tahun, dimana sel-sel otak anak mampu menyerap semua hal dari lingkungannya. Ga cuma itu, emosi anak usia 0 – 3 tahun biasanya juga sedang berkembang, anak seringkali melampiaskan emosi yang mana tak jarang membuat orang tua stress sendiri menghadapi sang anak, terlebih jika terjadi di tempat umum. Pelampiasan emosi tersebut kita kenal dengan sebutan tantrum. Mungkin healers disini udah familiar banget dengan kata tantrum, tapi sebenarnya tantrum itu apa sih? Yuk, kita bahas!

Tantrum

Tantrum merupakan hal biasa yang sangat sering terjadi dan ditemukan pada anak-anak usia 12 hingga 36 bulan atau 1 – 3 tahun. Dimana anak mengeluarkan emosi dengan cara yang tidak baik seperti mengamuk, menangis tanpa henti, marah-marah, membanting barang, berteriak, menendang, memukul dan berguling-guling di lantai. Secara umum, jenis tantrum dibedakan menjadi dua, yaitu:

    • Manipulatif

Tantrum jenis manipulatif biasanya disebabkan karena kegagalan anak dalam mengendalikan situasi lingkungannya. Contohnya saat anak gagal merayu orang tuanya untuk membelikan mainan. 

    • Frustasi

Tantrum jenis frustrasi ini biasanya oleh rasa lapar, lelah, sakit dan kesal yang dialami anak. Saat mengalami tantrum ini, anak seringkali memunculkan sikap berteriak dan menangis. 

 

Lalu bagaimana cara mengatasi tantrum tersebut? Don’t worry, berikut beberapa cara yang dapat healers mommies or sissy lakukan untuk mengatasi anak tantrum.

Cara Mengatasi Tantrum

    • Identifikasi emosi dan perilaku anak

Lihat dan perhatikan emosi serta perilaku yang diluapkan oleh anak, dengan memperhatikan hal tersebut orang tua mampu ‘membaca’ maksud dari emosi dan perilaku tersebut. Identifikasi emosi dan perilaku ini dapat dilakukan dengan cara melihat body language anak secara seksama dan mendengarkan luapan emosi yang diucapkan anak.

    • Beritahu anak nama emosi yang dirasakan

Beritahu anak nama perasaan atau emosi yang sedang dirasakannya. Selain itu, tunjukkan kepada anak bahwa orang tuanya paham dan wajar atas emosi yang dirasakannya meskipun perilaku yang ditunjukkan tidak wajar. 

    • Bersikap Tenang

Mengatasi anak yang sedang tantrum bukanlah suatu hal yang mudah, tak jarang malah membuat orang tua ikut-ikutan merasakan ‘tantrum’, sehingga hal yang harus dilakukan orang tua adalah bersikap tenang. Take a deep breath dan berhitung hingga 10 sembari menanti anak meluapkan tantrum yang dialaminya.

    • Arahkan dan bantu anak menyelesaikan emosi yang dialaminya

Sebagai orang tua yang baik, kita harus bisa memiliki hubungan komunikasi yang baik dengan anak. Oleh dari itu, saat mengalami tantrum orang tua sebisa mungkin membantu anak menyelesaikan emosi yang dialaminya. Orang tua dapat menanyakan pada anak apa yang menyebabkannya merasa kesal, marah dan sedih, setelah itu dapat memberi masukan. Contohnya saat anak menangis dan merasa kesal karena mainannya diambil anak lain, orang tua dapat memberi saran untuk anak bermain bersama. 

Cara diatas diharapkan mampu membantu kamu untuk menangani tantrum pada anak, namun apabila cara tersebut tidak begitu berpengaruh, kamu bisa meminta pertolongan professional, seperti psikolog dan psikiater terdekat ya! 

Don’t be shy to reaching out for help from others. 

If you need help, you can contact us at: @soulhealer.id or just click the button below

Referensi:

Herawati, N. I. (2012). Menghadapi Anak Usia Dini yang Temper Tantrum. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2).

Raisingchildre.net.au., (February 25, 2022). How to Handle Tantrums When They Happen and How To Respond. Dilansir melalui https://raisingchildren.net.au/toddlers/behaviour/crying-tantrums/tantrums#how-to-handle-tantrums-when-they-happen-nav-title 

 

Fadzila S.

Post a comment

Apa yang bisa kami bantu?