Yogyakarta Indonesia

soulhealerindonesia@gmail.com

CounselingThe Sandwich Generation: Beratnya Menanggung Beban dari Dua Generasi

soulhealerindonesia

The Sandwich Generation: Beratnya Menanggung Beban dari Dua Generasi

source: pixabay.com/Mohamed Hassan

Hello, healers!

Sandwich adalah makanan yang sudah tidak asing terdengar di telinga kalian. Yes, makanan yang berisi roti, daging, dan sayuran yang lezat untuk disantap. Namun, Healers pernah tidak mendengar istilah sandwich generation? Istilah ini ternyata sedang ramai dibahas oleh kalangan anak muda sampai orang dewasa loh.

 

Sandwich generation merupakan istilah yang diberikan kepada generasi yang merawat orang tua mereka yang sudah lanjut usia sambil menghidupi anak-anak mereka sendiri. Sandwich generation pertama kali diperkenalkan tahun 1981 oleh A. Miller yang merupakan profesor dan direktur praktikum di Universitas Kentucky, Amerika Serikat.

Demographics of The Sandwich Generation

Seorang pakar penuaan dan perawatan lansia, Carol Abaya (1999), mendefinisikan tiga peran yang dilakukan oleh seseorang yang termasuk dalam generasi sandwich, yaitu

    • The Traditional Sandwich Generation

Generasi ini berusia 40 sampai 50 tahunan yang terhimpit di antara orang tua lanjut usia dan anak-anak yang sudah dewasa.

    • The Club Sandwich Generation

Generasi ini berusia 30 sampai 60 tahunan yang terhimpit di antara orang tua lanjut usia, anak-anak yang sudah dewasa, bahkan sampai cucu atau kakek nenek mereka.

    • The Open Faced Sandwich Generation

Generasi ini berisi siapapun yang secara non-profesional terlibat dalam perawatan lansia.

source: parenting.firstcry.com

Penyebab Munculnya Sandwich Generation

Healers mungkin merasa bahwa seseorang yang berada di fase generasi sandwich terlihat menanggung beban yang berat. Seperti sepotong daging yang dihimpit oleh dua roti, ia harus menanggung kebutuhan dua generasi yang berbeda. Nah, terdapat beberapa penyebab yang bisa memunculkan terjadinya sandwich generation loh.

    • Minimnya pengetahuan dan perencanaan finansial jangka panjang, seperti tidak mempersiapkan tabungan untuk dana pensiun.
    • Adanya budaya timbal balik kepada orang tua, dimana beberapa orang masih meyakini bahwa pengorbanan yang diberikan oleh orang tua merupakan kewajiban yang harus dibayar kembali.
    • Tuntutan sosial yang tinggi ketika menganggap bahwa definisi sukses adalah menikah dan berumah tangga.

 

 

Dampak bagi Sandwich Generation

Beban berat yang harus ditanggung generasi sandwich terkadang membuat mereka kelelahan dan rentan mengalami gangguan psikologis.

    • Burnout atau kelelahan fisik dan mental yang terjadi akibat seseorang yang bekerja ekstra dua kali lipat. Healers harus tahu kalau terlalu bekerja dengan keras akan menyebabkan burnout atau kelelahan fisik dan mental. Ibarat seperti mesin yang digunakan terus-menerus, maka akan semakin mudah rusak.
    • Muncul rasa bersalah karena tidak bisa memenuhi kebutuhan orang tua dan anak. Tentunya perasaan bersalah akan muncul karena mereka merasa belum maksimal dalam memenuhi dan membiayai kebutuhan hidupnya.
    • Rasa khawatir yang berlebihan akan orang tua, anak-anak, bahkan diri sendiri sering hadir bagi orang yang berada di sandwich generation. Mereka terkadang khawatir akan hasil kerjanya yang belum cukup untuk membiayai kebutuhan dan sampai kapan mereka harus berada di situasi seperti ini.
    • Masalah keuangan, orang yang berada di sandwich generation diharuskan menginvestasi lebih banyak waktu untuk memenuhi kebutuhan orang tua dan anak-anak mereka sehingga hanya memiliki waktu yang terbatas untuk diinvestasikan dalam pekerjaan. Nah, itu bisa berdampak terhadap gaji mereka juga loh, healers.

 

 

Tips untuk Para Pejuang Sandwich Generation

Menjadi pejuang sandwich generation tentu hal yang tidak mudah untuk dijalani sendiri. Jika kamu menjadi salah satu yang sedang mengalaminya, ada beberapa tips yang bisa dilakukan, seperti menjadikan dirimu sebagai prioritas, mendapatkan bantuan dari orang lain, menetapkan harapan yang realistis untuk diri sendiri dan orang-orang yang kamu rawat, serta berterima kasih atas hal baik dalam hidupmu. Fighting!

Jika permasalahan yang kamu alami terasa semakin berat, segera hubungi profesional terdekat ya!

Don’t be shy to reaching out for help from others. 

If you need help, you can contact us at: @soulhealer.id or just click the button below

Referensi

 

Achwal, A. (September 21, 2020). The Sandwich Generation – Meaning, Problems, and Management. Diakses melalui https://parenting.firstcry.com/articles/the-sandwich-generation-meaning-problems-and-management/ 

Abaya, C. (January, 1999). A Survival Course for the Sandwich Generation. New York. Diakses melalui www.sandwichgeneration.com

Dorothy, A. (1981). Miller The ‘sandwich’ Generation: Adult Children of the Aging. Oxford University Press

Hoyt, J. (June 15, 2022). The Sandwich Generation. Diakses melalui https://www.seniorliving.org/caregiving/sandwich-generation/ 

Ramsperger, K. (November 26, 2019). 5 Tips for the Sandwich Generation to Cope With Caregiver Stress. Diakses melalui https://groundonecoaching.com/5-tips-for-the-sandwich-generation-to-cope-with-caregiver-stress/ 

Revita, T. (October 13, 2022). Apa itu Sandwich Generation: Pengertian, Penyebab, dan Solusinya. Diakses melalui https://dailysocial.id/post/apa-itu-sandwich-generation 

 

Fadhila Salma

Post a comment

Apa yang bisa kami bantu?