Yogyakarta Indonesia

soulhealerindonesia@gmail.com

Kesehatan MentalToxic Forgiveness: Memaafkan tetapi Tidak Benar-Benar Memaafkan

soulhealerindonesia

Toxic Forgiveness: Memaafkan tetapi Tidak Benar-Benar Memaafkan

source: pixabay.com/Alexas_Fotos

Hello, healers!

 

Kamu pasti pernah ‘kan memiliki masalah bahkan sampai bertengkar dengan orang lain. Nah, ketika masalah itu telah usai, kamu pasti saling memaafkan satu sama lain. Namun, apakah healers pernah memaafkan orang lain tetapi tidak tulus karena masih merasa sakit hati dengan orang tersebut? Itulah yang disebut dengan toxic forgiveness.

 

Mungkin istilah toxic forgiveness belum terlalu diketahui oleh banyak orang. Menurut Robert Enright, pakar ilmu memaafkan dan profesor di University of Wisconsin-Madison, toxic forgiveness adalah perilaku memaafkan seseorang saat masih merasa sakit hati atau belum mendapatkan penyelesaian dalam hubungan.

Terkadang, seseorang hanya ingin melupakan rasa sakitnya sehingga mereka memutuskan untuk memaafkan. Nah, mereka berpikir bahwa dengan memaafkan akan menghentikan rasa sakit. Namun, ternyata perbuatan tersebut hanya akan membuat kita tidak bisa berdamai dengan apa yang telah terjadi. Itu artinya, kamu belum benar-benar sembuh dari permasalahan itu.

Toxic Forgiveness adalah Pengkhianatan terhadap Diri Sendiri

Memaafkan orang lain seharusnya dilakukan dengan ketulusan hati dan pikiran yang terbuka. Akan tetapi, banyak orang beranggapan bahwa memaafkan adalah sebuah kewajiban yang dipercaya dapat membuat diri menjadi lebih baik. Apakah healers percaya dengan anggapan tersebut?

 

Sebagian besar orang yang sedang dalam masalah berpikir untuk menghindari konflik dengan orang lain, atau bahkan merasa bersalah dengan situasi tersebut. Psikoterapis bernama Peter Schmitt, Direktur Klinis di Kip Therapy, mengatakan bahwa memaafkan butuh pemahaman dan pengakuan atas kesalahan yang telah dilakukan.

 

Dampak dari Toxic Forgiveness

Ketika healers memutuskan untuk memaafkan seseorang hanya karena harus melakukannya, hal itu dapat membahayakan kesehatan mental dan hubungan kamu loh. Healers akan merasakan sakit pada diri sendiri dan memendam perasaan yang belum bisa diterima. Seperti menambahkan panas ke dalam panci mendidih yang pada akhirnya akan mengepul, kamu akan mendorong pergi kedamaian batin dalam diri sendiri.

 

Selain itu, toxic forgiveness juga dapat menyebabkan seseorang mengisolasi diri dari orang lain dan menciptakan masalah dalam hubungan. Disakiti secara mendalam oleh seseorang dapat menyebabkan trauma dan kemarahan yang berujung pada depresi dan kecemasan hingga akhirnya dapat menurunkan rasa percaya diri. Hal itu karena seseorang menganggap dirinya tidak berharga ketika diperlakukan tidak adil.

source: pixabay.com/Arek Socha

Langkah Memaafkan Orang Lain dengan Benar dan Tulus

Nah, sangat penting bagi kamu untuk mengatur boundaries dan memberikan ruang bagi diri sendiri dari orang yang telah menyakiti kamu. Pada fase ini, penting untuk mengetahui bagaimana perasaan yang sebenarnya dan apa arti memaafkan dalam hubungan. Introspeksi ini dapat membantu kamu untuk menemukan jalan ke depan secara pribadi dengan pemahaman yang lebih baik.

    • Mengenali ketidakadilan, Enright berkata bahwa mengakui ketidakadilan yang dilakukan terhadap kamu adalah langkah yang penting dalam memaafkan. Kamu perlu memeriksa bagaimana situasi tersebut dapat mempengaruhimu.
    • Memutuskan bahwa kamu benar-benar ingin memaafkan, memaafkan seseorang sejatinya membutuhkan waktu, dimana terjadi sebuah proses untuk menyingkirkan kebencian dan menawarkan sesuatu yang positif. Penting untuk menerima bahwa kamu berusaha untuk berdamai dengan seseorang.
    • Latihan menerima kenyataan, kamu akan menemukan kelegaan yang paling besar dengan mengarahkan energi penyembuhan ke dalam diri sendiri dan menerima kenyataan yang telah terjadi dalam hidup kamu.

Don’t be shy to reaching out for help from others. 

If you need help, you can contact us at: @soulhealer.id or just click the button below

Referensi

 

Sweeney, E. (December 20, 2022). You Could Be Practicing ‘Toxic Forgiveness’ Without Realizing. Diakses melalui https://www.menshealth.com/health/a42283074/practicing-toxic-forgiveness-without-realizing/

Alderete, H. (April 15, 2023). Toxic Forgiveness in Narcissistic Abuse. Diakses melalui  https://www.psychologytoday.com/us/blog/already-good-enough/202304/toxic-forgiveness-in-narcissistic-abuse

Sloan, E. (November 14, 2022). How ‘Toxic Forgiveness Hurts Your Relationships and Holds You Back From True Healing. Diakses melalui  https://www.wellandgood.com/toxic-forgiveness/

Strong, K. (December 2, 2022). What is Toxic Forgiveness?. Diakses melalui https://www.katestrong.com/what-is-toxic-forgiveness/

 

 

Fadhila Salma

Post a comment

Apa yang bisa kami bantu?